Mahasiswa STKIP NU Kabupaten Tegal Gelar Presentasi Inovasi Desa KKN 2024
Tegal, 10 Desember 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP NU Kabupaten Tegal sukses melaksanakan kegiatan Presentasi Inovasi Desa pada Selasa, 10 Desember 2024. Acara ini dibuka oleh Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Tegal yang diwakili oleh Ibu Noor Sofiah, S.T., M.P.W.K, selaku Kepala Bidang Litbang. Kegiatan ini dibimbing oleh Ibu Wiwit Wihartati, S.I.P., serta dihadiri oleh Ketua LPPM STKIP NU Kabupaten Tegal, Bapak Jati Rinakri Atmaja, M.Pd., dan Tim KKN yang terdiri dari Ira Palupi Inayah Ayuningtyas, M.Pd., Zulfatun Nisa, S.E., M.E., dan Ganjar Suargani, M.Pd.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dari berbagai kelompok KKN mempresentasikan inovasi yang telah diterapkan di desa masing-masing. Berikut adalah rincian inovasi desa yang dipresentasikan:
1. Desa Pegirikan
“Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Pembuatan Lilin Aroma Terapi”
Inovasi ini bertujuan mengurangi limbah minyak jelantah sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomis dan bermanfaat.
2. Desa Kajen
“Implementasi Terralit pada Tanaman Toga”
Penggunaan teknologi Terralit untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman obat keluarga (Toga) yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
3. Desa Talang
“Obat Nyamuk Alami dari Sisa Kulit Jeruk dan Tumbuhan Herbal”
Pemanfaatan limbah kulit jeruk untuk menciptakan produk inovatif berupa obat nyamuk alami dan ramah lingkungan.
4. Desa Pekiringan
“Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Ruang Terbuka Hijau di Desa Pekiringan”
Proyek ini mendorong pemanfaatan lahan kosong agar menjadi ruang terbuka hijau yang asri dan fungsional.
5. Desa Kaligayam
“Solusi Hijau untuk Ruang Terbatas dari Biopori ke Toples Tanam”
Inovasi ini mengusung konsep hemat lahan dengan penerapan teknologi biopori dan toples tanam untuk solusi pertanian perkotaan.
6. Desa Bengle
“Ecobrick Revolution: Seni Mendaur Ulang Botol Plastik Menjadi Keindahan”
Mahasiswa mendorong gerakan ecobrick sebagai solusi kreatif mendaur ulang sampah plastik menjadi karya seni bernilai estetik.
7. Desa Wangandawa
“Pupuk Organik Cair dan Padat sebagai Pengolahan Limbah Organik untuk Tanaman Agar Subur dan Berbuah Lebat”
Fokus pada pengolahan limbah organik menjadi pupuk ramah lingkungan guna meningkatkan hasil pertanian.
8. Desa Tegalwangi
“Pemanfaatan Limbah Sampah Non-Organik Menjadi Ecobrick dan Inovasi Hidroponik sebagai Solusi untuk Minim Lahan Tanam”
Program ini menggabungkan ecobrick dan hidroponik untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan ekonomi warga.
9. Desa Dawuhan
“Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu untuk Produksi Bukhur: Menyulap Limbah Menjadi Nilai Ekonomi dan Estetika”
Limbah serbuk kayu diolah menjadi produk bukhur (aromaterapi tradisional) yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
10. Desa Kaladawa
“Ecolnnovation: Mengolah Sampah Organik untuk Masa Depan Berkelanjutan”
Program ini mengusung konsep pengolahan sampah organik menjadi produk ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Ketua LPPM STKIP NU Kabupaten Tegal, Bapak Jati Rinakri Atmaja, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kerja keras mahasiswa dalam merancang dan menerapkan inovasi yang dapat memberikan solusi nyata bagi masyarakat desa. Ia berharap hasil dari program KKN ini dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi pembangunan desa. Kegiatan ini juga mendapat apresiasi positif dari Bappeda Litbang, yang berharap kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah semakin erat dalam mengatasi berbagai permasalahan di desa melalui pendekatan inovasi dan teknologi. Dengan adanya program ini, mahasiswa STKIP NU Kabupaten Tegal berhasil menunjukkan peran aktif mereka dalam membangun desa, memberdayakan masyarakat, serta menciptakan solusi berkelanjutan yang kreatif dan aplikatif.
Antusiasme dari peserta dan tamu undangan terlihat jelas sepanjang acara. Setiap presentasi inovasi disambut dengan diskusi interaktif antara mahasiswa dan pihak-pihak terkait, termasuk perangkat desa, dosen pembimbing, serta perwakilan dari Bappeda Litbang. Diskusi ini diharapkan mampu memberikan masukan konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut dari inovasi yang telah dijalankan.
Ibu Noor Sofiah, S.T., M.P.W.K., selaku perwakilan dari Bappeda Litbang, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa. “Inovasi seperti ini tidak hanya memberikan solusi kreatif, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan potensi lokal yang dapat dioptimalkan demi kesejahteraan bersama,” ujarnya. Sementara itu, Ibu Wiwit Wihartati, S.I.P., sebagai dosen pembimbing lapangan, menyampaikan apresiasi terhadap mahasiswa yang telah berupaya maksimal dalam menjalankan program KKN di desa masing-masing. “Setiap ide dan inovasi yang kalian hadirkan memiliki nilai yang luar biasa. Teruslah berinovasi dan berkarya untuk masyarakat,” pesan beliau kepada mahasiswa.
Tidak ketinggalan, perwakilan dari tim KKN, Ira Palupi Inayah Ayuningtyas, M.Pd., menyatakan harapannya agar program ini dapat menjadi contoh bagi pelaksanaan KKN di tahun-tahun mendatang. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mampu mempraktikkan ilmu yang didapat untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya. Program KKN tahun ini juga menitikberatkan pada isu lingkungan dan keberlanjutan, seperti pengolahan limbah menjadi produk bermanfaat, optimalisasi ruang terbuka hijau, serta pemanfaatan teknologi sederhana untuk mendukung pertanian dan ekonomi kreatif. Dengan pendekatan yang berbasis potensi lokal dan kearifan desa, inovasi-inovasi ini diharapkan dapat terus berkembang bahkan setelah KKN selesai.